Oneshoot – Our Honey Moon Story

TITLE : Our Honey Moon Story
AUTHOR: Nila
LINK FB: http://www.facebook.com/nila.siiuletnangka
TWITTER : @NyieLa
BLOG : theworldofhohocucu.wordpress.com
TYPE: ONESHOOT
GENRE: Romance
RATING: PG 18
CAST:
1. Shin Hyori
2. Choi Siwon

Annyeong! I’m here, as my friend wish, Dwi Novita Irawan for making FF with Choi Siwon as the main cast. Hya! Terima nggak terima ini hadiah gue buat loe! *tebar abs siwon* hahaha. Bodo ah… nggak usah banyak curcol. Woi yang dibawah 18 tahun jangan baca! *plak! Jeongmal gomawo buat admin yang publish.
HAPPY READING>>>

Prologue
Seperti seorang pecandu, kau seperti heroin yang membuatku candu dan membuatku rela melakukan apapun untuk membahagiakanmu. –Choi Siwon-
Aku telah memperingatkanmu. Cukup sekali namun kau tak mengindahkan kata-kataku. Menjauhlah… atau aku akan meminta lebih -Shin Hyori-

Shin Hyori POV-

Pagi ini aku terbangun karena cahaya matahari pagi yang menyembul lewat celah-celah gorden kamar yang tertiup angin. Perlahan aku menggeliat pelan. Aku meraba sebelah kananku. Kosong.
“aigoo… kemana dia?” tanyaku. Setelah menetralkan kepalaku yang agak sedikit pusing, aku bangun dan terkejut.
“omo! Ya Tuhan apa yang-” teriakku.
Lalu tiba-tiba derap kaki terburu-buru masuk ke dalam kamar. “kau kenapa?” tanyanya lembut.
“kyaaaa! Oppa mengapa kau tak mengetuk pintu!” teriakku sembari memakai selimut lagi.
Siwon oppa tersenyum. “waeyo? Kau malu?” serunya sembari tersenyum menggodaku dan mulai mendekatiku.
Aku menelan ludah. Aku baru sadar jika Siwon oppa memakai kaus v-neck dan celana pendek. Dan dibalut dengan celemek. Mengapa dia terlihat begitu sexy? Oh Tuhan… bagaimana bisa ada namja yang memakai celemek terlihat begitu sexy? Aaaah… aku butuh oksigen!
“chagiya…” panggil Siwon oppa yang ternyata sudah di sampingku. Tepatnya sedang memelukku. Ya! Sejak kapan kau disini oppa!
“ne-ne… oppa…” seruku tergagap. Jujur jantungku sedang bergerak tak berirama.
“poppo…” pintanya manja. Ish… oppa menjauhlah. Kau membuatku menelan ludah.
Melihatku terdiam, Siwon oppa malah semakin mendekat. Dia menempelkan pipinya ke pipiku. Aigoo.. pipiku panas.
“morning kiss chagiya… palli…” oh-dia mulai merengek. Oh Tuhan… oppa berhentilah… semua ini membuatku gugup.
“baiklah kalau kau tak mau, biar aku saja yang memberimu!” tukas Siwon oppa tiba-tiba dan langsung.
~CHU~
Omona! Dia menciumku! Aku memejamkan mata. Merasakan wangi tubuhnya yang segar… apa oppa memakai parfum pagi ini? wanginya terasa hangat…
Tapi kemudian yang dia lakukan adalah melepas ciumannya. Membuatku mendesah kecewa.
Dia terlihat tertawa melihat ekspresiku. “ireona palli. Mandi dan kita sarapan!” perintahnya.
Aku mengerucutkan bibir dan melihat hal itu Siwon oppa kembali mendaratkan ciuman singkat padaku.
“berhenti bertingkah begitu menggemaskan atau aku akan menciummu lagi!” ancamnya. Aku hanya tersenyum melihat punggungnya yang mulai menjauh.
***

Begitu selesai mandi dan mengenakan baju casual yang santai, aroma waffle menyeruak di sekeliling kamar. Aku keluar dan benar saja! Aku melihat Siwon oppa yang sedang berterima kasih kepada seorang petugas hotel yang baru saja mengantarkan waffle. Aku tersenyum dan berpura-pura tidak tahu.
“oppa….”panggilku manja.
“chagi? Kau sudah selesai? Ayo kita sarapan.” Ajaknya.
“oppa, kau membuat semua ini?” tanyaku sambil menahan senyum.
Siwon oppa terlihat berpikir. “uhm… ne, dangyeonhaji (tentu saja)!” jawabnya kikuk.
Aku mengangguk. “lalu untuk apa pegawai hotel tadi kemari?” godaku.
“aish… jadi kau melihatnya? Kau mencoba menjebakku heh?” katanya sambil mencubit pipiku gemas.
“oppa, kau kira aku tak tahu kau tak bisa memasak? Kau seorang namja dari keluarga kaya. Agak terdengar aneh jika kau bisa memasak dengan begitu banyak pembantu yang kau punya…” kekehku.
“aigoo, aigoo… bukankah kau juga tidak bisa memasak?” ejeknya yang membuatku cemberut.
“ya,ya… jangan cemberut begitu, ini bulan madu kita jadi kau harus memasang wajah berbahagia. Ne?” titahnya.
Aku tersenyum. ya. Ini adalah bulan maduku bersamanya. Kami menikah kemarin siang di Seoul dan langsung terbang berbulan madu ke Maldives (Maladewa) yang sudah berkali-kali masuk dalam daftar Best Country Brand for Beach, Rest and Relaxation serta dalam kategori World’s Most Romantic Destination.
Salah satu dari tempat paling romantis di dunia. Yang menawarkan kualitas, privasi dan eksklusivitas. Sesange, aku bersyukur menikahi namja tampan ini, dan menghabiskan bulan maduku ditempat seindah ini…
Disini kami menginap di Velassaru Maldives Resort. Aku hampir melompat kea rah Siwon oppa begitu melihat kamar kami. Mengapa dia begitu tahu cara memanjakan wanita? Oh Tuhan… haruskan aku kehilangan oksigen kembali?
Kamar kami berada di atas air laut yang dangkal namun jernih, kami langsung dapat melihat banyak ikan-ikan dan karang yang begitu indah… begitu kami keluar dari kamar.
Hari ini, Siwon oppa mengajakku berjalan-jalan di pinggir pantai dengan pasir putih mengelilingi pulau. Sesekali air lau menyentuh kakiku. Tangan Siwon oppa tak pernah lepas dari tanganku. Dan itu membuatku nyaman.
Kami duduk di pinggir pantai, dengan diriku yang bersandar nyaman di dadanya yang bidang. Angin semilir menghembus. Sungguh indah…
“oppa…” panggilku.
“hm?” sahut Siwon oppa yang masih menutup mata merasakan angin sepoi yang menerpa wajahnya.
“aku baru sadar, mengapa dipulau ini sepi sekali?” tanyaku.
Siwon oppa membuka matanya dan menatapku. “itu karena satu resort menguasai 1 pulau penuh chagiya…”
“jinjja?!” tanyaku kaget.
Siwon oppa tersenyum dan mengecup puncak kepalaku lembut. Lalu ia memelukku dari belakang, berbisik di telingaku yang membuatku merinding. “bukankah suasana seperti ini membuat para pengantin baru nyaman?”
Aku berbalik menghadapnya. Oh-tidak. Dia mulai tersenyum. menyeringai lebih tepatnya.
“kyaaaaaaaaaa!” dia mengangkatku dengan kedua tangannya. Menggendongku layaknya putri. “oppa! Apa yang kau lakukan? Bagaimana kalau orang-orang melihat-“
“tidak akan ada yang melihat. Lagipula memangnya kenapa kalau orang lain melihat? Bukankah kita pengantin baru?” argument oppa.
“tapi aku tidak mau di gendong seperti ini! aku minta di turunkan.”
Siwon oppa mengerutkan dahi bingung namun menurunkanku juga. “yang aku mau seperti ini!”
Aku melompat ke pelukan Siwon oppa dan mengalungkan tanganku ke lehernya yang sexy. “jadi kau mau seperti ini?” Siwon oppa menggerling nakal.
Lalu dia mengangkat tubuhku. Menumpukan kakiku mengelilingi pinggangnya. Lalu mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Terpaan napasnya yang berat menerpa wajahku.
Dia mulai menciumku. Melumat bibir bawahku lembut. Aku membuka mulutku, membiarkan lidahnya masuk dan menari-nari di dalam rongga mulutku. Entah berapa lama kami dalam posisi seperti itu. dengan tidak ada orang yang mengganggu? Kenapa tidak? Oh astaga! Sejak kapan aku jadi yadong begini?
Aku jadi ingat apa yang dikatakan Eunhyuk oppa padaku sebelum berangkat bulan madu.

FLASHBACK
“Hyori-ya! Hyori-ya!” panggil Eunhyuk oppa saat aku sedang di ruang rias pengantin.
“waeyo oppa?” aku menatap kaget Eunhyuk oppa yang notabenenya sepupuku.
Dia tersenyum licik. “kau ingin tahu rahasia Siwon?” bisiknya.
“mwo? Rahasia?!” seruku kaget.
“shhh! Jangan berteriak seperti itu! ini rahasia!” ujarnya gusar.
Mau tidak mau aku jadi ikut gusar. Dia berkata, “kau dapat menaklukan hati Siwon saengie! Jika kau merasa dia aneh, gunakan ini!”
“ige mwoya?” tanyaku saat dia memberiku sebuah kotak.
“sudahlah… nanti kau juga tahu! Ne?” ucapnya seduktif sambil mengedipkan mata padaku. Oppaku ini kelakuannya sama saja dari semenjak dia debut. Kapan kau akan berubah dan mempunyai yeoja oppa? Ckckck
FLASHBACK END
***

Siwon POV-

Saat kami baru saja sampai di kamar kembali, aku mendorongnya masuk ke dalam, mengembangkan senyum yang membuatnya gugup. Oh ayolah Hyori, aku tahu kau memang sedang gugup. Aku memeluk dan mendorongnya masuk ke dalam.
“oppa, kau mau pergi kan?”
Kau merajuk padaku, merengek lebih tepatnya. Jangan membuatku susah Hyori, bahkan kau ikut mendengar saat Leeteuk hyung menelfonku tadi. jangan bertingkah yang aneh-aneh. Aku terkekeh melihatmu cemberut, kau manis sekali, bahkan dalam keadaan setengah marah seperti itu. Kau benar-benar cute.
“ kalau kau tak cemberut lagi, akan kuberikan morning kiss sekali lagi”. aku memajukan wajahmu ke wajahku, meletakkan tanganku kepinggangmu.
“ shireo!” kau menolakku huh? Dasar Hyori. Aku tahu kau menginginkannya sayang…
Aku merubah air mukaku. Menampakkan wajah sedih dan kecewa. “ya, sayang, cium aku…” rengekku.
“kau tak mau menciumku sekarang, atau aku tak akan berhenti menciummu.” Ancamku padanya.
“ jangan hanya menatapku nyonya Choi,” kataku lalu menarikmu lebih dekat, menyentuh bibirmu dengan bibirku.
Tak cukup begitu saja, tanganku menangkup ke kedua pipinya, meraupnya dan merasakannya lebih banyak.
“tunggu aku chagiya… ne?” pintaku seraya melepas ciumanku.
Hyori masih tetap cemberut namun ia mengangguk pelan. “saranghaeyo…” cicitnya pelan. Aku terdiam dan tersenyum. “aku lebih-lebih-lebih mencintaimu chagiya…dank au adalah milikku seorang!” ujarku.
“Hahahaha, “ akhirnya kau tertawa saat aku berucap seperti itu.
“ya, chagi, aku serius. Kau itu milikku, hanya milikku.. kau dengar?” dia mengangguk senang. Aigoo… neomu kyeopta! Aku memeluknya.
***

Hyori POV-

Oh. Baiklah. Sekarang aku, sedang sendirian menatap ikan yang sedang menari-nari dikakiku. Aku sedang duduk ditangga dibalkon kamarku yang menuju langsung ke air laut yang terlihat segar itu. namun aku sendiri. Apa menariknya ini semua tanpa Siwon oppa.
“haaaah…” ku kembali menghela napas untuk kesepuluh kalinya dalam 2 menit terakhir. Aku bosan.
Mungkin karena terlalu lama menunggu, aku jadi tertidur.
***
“Chagiya…ireona.” Seseorang menepuk pipiku pelan. Aigoo… aku masih mengantuk. Alhasil, aku hanya menggeliat tak kunjung membuka mata.
“arra, arra. Aku tahu kau ingin seperti ini, kalau begitu jangan bangun.” Suara Siwon oppa kembali menyeruak.
Tiba-tiba aku membuka mata dan melihat diperutku melingkar tangannya yang berotot. Kapan dia kembali?
“kapan kau kembali oppa?” Aku berbalik menghadapnya. Lalu yang dia lakukan malah menarikku lebih dekat hingga hidung kami bersentuhan.
“kau lupa cantik? Kau bahkan tertidur di balkon semalam.” Siwon oppa mencoba mengingatkanku.
“ah! Oppa kau kemana kemarin? Si ahjussi-rambut-belah-tengah itu membawamu kemana?” seruku sengit.
“hei, jangan panggil Leeteuk hyung dengan panggilan aneh seperti itu…” Siwon oppa mengingatkan.
Aku sebal. Bagaimana tidak? Seharusnya dia menjelaskan kemana ia pergi semalam, bukan malah menasehatiku seperti itu. aku melepaskan diri dari pelukannya dan bangkit dari tempat tidur. Namun baru saja aku berdiri, dia menarik tanganku, membuatku terjatuh di atas tubuhnya. Tidak mengijinkanku untuk bangkit.
“chagiya… jangan membuatku ingin menerkammu. Astaga.. ini masih pagi…” keluh Siwon oppa.
“museun seuriya oppa?” tanyaku bingung.
Siwon oppa menunjuk bibirku yang mengerucut. “nah itu apa? Jangan membuat dirimu semakin terlihat cute dengan ekspresi seperti itu…”
CHU~
Dia mengecup bibirku sekilas. “nah! Ayo bangun!” kemudian dia bangkit dan pergi begitu saja.
YA CHOI SIWON KAU HARUS BERTANGGUNG JAWAB! AKU JADI MENGINGINKAN YANG LEBIH!
***

Siwon POV-

Kena kau sayang. Aku tahu kau sedang frustasi kan? Hahahaha. Namun jangan harap aku akan menciummu lagi. Dasar kau yeoja nakal.
DEG!
Ya. Yeoja ini benar-benar…
“ya! Nyonya Choi! Apa yang kau lakukan?” teriakku saat melihat Hyori hendak mengganti bajunya dan hampir melepas handuk di tubuhnya.
“waeyo?” dia menatapku bingung. “aku baru mandi dan akan berganti baju.” Jelasnya.
Aku tergagap. “andwae! Jangan disini!” cegahku.
“wae? Ini kamar kita bukan?” keningnya berkerut.
Aku membuka lemari dan mengambilkan bajunya asal. “ige! Pakai diluar!”
“DILUAR?! Apa oppa gila?!” teriaknya.
“ma-maksudku di kamar mandi… palli ga…” suruhku.
Dia bingung namun tetap pergi ke kamar mandi.
Baru saja aku menghela napas lega, pintu kamar kembali terbuka. Hampir saja aku terjatuh karena kaget. “ya! Apa lagi?!”
“mengapa oppa marah padaku? Aku hanya ingin mengambil ini!” ia membuka lemari dan mengambil beberapa dalaman. “oppa menyebalkan!”
BRAK! Ia menutup pintu kasar dan menghilang di balik pintu.
Aigoo… bukan begitu chagiya. Aish… kalau bukan karena Leeteuk hyung, aku pasti sudah berlari mendobrak pintu kamar mandi itu dan memeluknya. Mianhae chagi…
***

Author POV-

Hyori yang sebal, langsung menghubungi Eunhyuk untuk menumpahkan semua kekesalannya.
Namun bukannya menenangkan, Eunhyuk malah menyuruh-atau lebih tepatnya memerintah- Hyori untuk melaksanakan titahnya dahulu.
“ya! Apa maksud oppa?”
Eunhyuk menghela napas secara berlebihan dan berkata, “kenakan pakaian yang kuberi dulu. Yang ada didalam kotak…”
“ah, aku ingat itu. memang kenapa?”
“kau bilang Siwon sedang aneh kan?”
“eo!”
“maka dari itu pakailah…”
“aku…hanya harus memakai itu saja kan?” ujar Hyori takut-takut.
“dangyeonhaji!”tukas Eunhyuk tegas.
“ah…. Ne. gomapta oppa.”
“cheonma saengie….”
Klik. Hubungan telfon terputus. Sekarang Hyori tahu apa yang harus ia lakukan. Perlahan ia tersenyum puas.
***
Malam ini, Siwon mengajak Hyori untuk makan malam di restoran resort. Namun bukannya menunggu, tapi Siwon malah meninggalkan Hyori yang sedang bersiap-siap.
Siwon oppa memang benar-benar aneh. Bathin Hyori.
10 menit kemudian, Hyori datang ke restoran dan membuat takjub semua orang yang ada disana. Tiba-tiba saja ia menyadari, seharusnya ia kemari dengan penampilan biasa saja. Sekarang semua orang menatapnya. Oh-rasanya memakai piyama bahkan lebih baik daripada memakai ini…
***

Siwon POV-

Inilah saatnya. Aigoo…kuharap Hyori akan senang.
Aku menyewa boyband Super Junior malam itu untuk menghiburku dan juga istriku. Yah… meskipun mungkin tidak benar-benar menyewa karena aku juga salah satu dari mereka. Tapi tetap saja Leeteuk hyung meminta bayaran dari penampilan mereka nanti. Aigoo…
Aku menunggu Hyori datang dan mempersiapkan semuanya di restoran. Aku mempersiapkan candle light dinner romantis untuknya di pinggir pantai. Aku juga sudah mempersiapkan gaun yang cantik yang harus dia kenakan nanti. Di atas gaun itu, aku meletakkan sepucuk kertas yang bertuliskan aku menunggunya ditepi pantai jam 7 malam. Haaaaah… aku sungguh tak sabar menantinya datang.
Saat aku sedang sibuk menetralkan debaran hatiku, aku melihat Yesung hyung datang dengan berlari.
“wae gurae hyung?” tanyaku.
“Hyori. Oh-astaga kau harus melihat ini.” dia mengajakku masuk ke dalam retoran. Dan aku tahu apa yang membuatnya begitu panic.
***

Hyori POV-

Eomma…. Kenapa pelayan-pelayan ini menyuruhku pergi! Aish menyebalkan! Tadi anak kecil yang menarik-narikku untuk bermain bersama mereka. Aaaaaargh!
CHOI SIWON DIMANA KAU?!
Aku hampir gila.
***

Siwon POV-

Oh. Astaga! Hyori! Apa yang dia lakukan?
Aku langsung mendekati Hyori yang sedang di seret paksa oleh beberapa pelayan restoran itu.
“Excuse me. Please let her go.” Pintaku pada para pelayan.
“I’m sorry sir. But our restaurant manager didn’t allow this strange girl with a clown costume to enter.” Jelas pelayan tersebut.
“but, she’s my special guest.” Jawabku. “she… uhm…” aku berhenti untuk berpikir sejenak. “she has an unique fashion style,” sahutku sambil tersenyum. oh-astaga Hyori apa yang kau pikirkan?
Pelayan itu saling memandang. Lalu mengangguk. “make sure she wouldn’t do anything bad. “
“sure.” Aku meyakinkan mereka.”
Keduanya tersenyum. “have a nice meal Mr.Choi and… Mrs…uhm Choi.” Kemudian mereka berdua pergi. Aku membawa Hyori ke pinggir pantai dan mengajaknya bicara.
“ya! Apa yang kau lakukan? Mengapa kau berpakaian seperti ini?” tanyaku histeris.
“eoh? Sebenarnya Eunhyuk oppa yang menyuruhku untuk memakai ini…” akunya.
Eunhyuk? Hah! Namja monyet itu. aku langsung mencari Eunhyuk yang sedang berada di balkon restoran-tempat anggota Super Junior lain bersembunyi-.
“Eunhyuk! Keluar kau!” aku melihatnya berdiri diam. Lalu aku menarikya kebawah menuju Hyori.
“apa-apaan ini?!” saat aku sudah tiba di depan Hyori. “bukankah kau mengatakan kau sudah memberikan gaun itu pada Hyori?”
Eunhyuk mengangguk yakin. “lalu mengapa Hyori memakai ini?!”
Eunhyuk terkejut. “Omo! Bukankah ini!”
Dia memperhatikan Hyori dari atas ke bawah. “inikan kostum yang di berikan salah satu fans-ku? Lalu, kemana gaun yang Siwon-ah!” tiba-tiba dia memekik.
“Siwonie… kau tahu kan kalau sekarang aku kakak sepupu iparmu?” ujar Eunhyuk takut-takut.
Aku melotot ke arahnya. “sebenarnya begini, sepertinya aku salah memberi kotak. Kotak yang seharusnya ku berikan kepada Hyori, tertukar dengan kotak berisikan kostum monyet ini…” ujar Eunhyuk sambil tersenyum takut.
“MWO?!” aku dan Hyori berteriak bersamaan. “YA! LEE HYUKJAE KEMARI KAU!” teriak kami berdua.
Sial. Semua jadi berantakan. Aku menatap Hyori kasihan. “chagi… bukalah kostum itu, aku tahu kau pasti kepanasan…” ujarku lembut. Aku saja yang memakai jas begini gerah apalagi dia yang memakai kostum seluruh badan yang penuh dengan bulu begitu?
“a-aniya oppa…” dia mulai melangkah mundur. Ada apa dengannya?
“waeyo?” tanyaku.
Belum sempat aku bertanya lebih lanjut, para member Super Junior datang dan mulai melantunkan lagu saengil chukkahamnida. Ya. Hari ini adalah ulang tahun Hyori.
Hyori terkejut dan menatapku sendu. Aku tersenyum dan menariknya kepelukanku. Kami menikmati lagu itu sampai selesai dan didepan kami sudah bertengger kue ulang tahun berwarna merah dan penuh dengan buah stroberi kesukaan Hyori.
“sayang… ini kupersembahkan untukmu…” ujarku.
Namun semua member mencibir. “ini kami persembahkan untukmu!” ganti mereka.
Ah… arraseo. Arraseo. Mereka menang. Aku berbisik pada Hyori. “chagi… ayo pergi dari sini. Disini banyak orang gila!”
Hyori tertunduk malu dan mengangguk. “ne, oppa.” Dan tanpa sepengetahuan yang lain, kami sudah lenyap (?) dari sana dan kembali ke kamar kami.
***

Hyori POV-

Aku salah paham. Kukira oppa benar-benar mengacuhkanku. Ternyata itu semua untuk ulang tahunku…
“gomawo oppa…” ujarku saat kami tengah duduk di balkon kamar menghadap kearah laut.
“cheonma chagi…” jawab Siwon oppa. “ngomong-ngomong, kau tak kepanasan memakai itu?”
“panas sekali oppa…” akuku.
“lalu mengapa kau tak melepasnya saja tadi? Dasar yeoja keras kepala.”
“habis…”
“wae?”
“uhm…”
“wae?” Siwon oppa bertanya tak sabar.
“aku…aku…”
Siwon oppa tiba tiba tersenyum seduktif. “jangan-jangan…”
Lalu dia menyingkap leher kostum monyet ini. “nah aku benar kan? Kau ini…”
“ini panas oppa, bagaimana oppa bisa membayangkan aku memakai kostum ini dengan memakai baju lengkap di dalamnya?!”
Senyum tak henti-hentinya mengembang di wajahnya. “kau… ingin menggodaku kan?” tanyanya.
“yaa! Oppa! Dasar kau terlalu percaya diri!”
Dia mendekat. “kau! Yeoja cantik! Jangan harap kau akan selamat malam ini!”
“kya!” Siwon oppa mengendongku ke atas. Kali ini aku tak menolak. Aku mengalungkan tanganku ke sekeliling lehernya dan mencium lehernya.
“oh. Jadi kau mau leherku huh?” ujar Siwon oppa sesampainya dikamar. Dia lalu menjatuhkanku di atas kasur dan mulai menindihku. Menciumi wajah dan leherku.
Lalu…

“STOP! APA-APAAN KALIAN?! KALIAN MAU MENGINTIP HUH? PERGI SANA! KAU JUGA AUTHOR! CEPAT KELUAR DARI KAMAR KAMI!”

(author: karena Siwon oppa udah ngusir kita, author skip ya bagian… uhm…taulah)
***

EPILOGUE

Tengah malam aku mendengar seseorang mengetuk-ngetuk pintu kamar kami. Siapa yang bertamu malam-malam? Aduh… badanku pegal. Aku merasakan tangan Siwon oppa yang melingkari badanku di balik selimut tak bergerak sedikitpun.
Aku hendak bangkit dan melihat siapa yang datang namun Siwon oppa mengunciku dalam pelukannya.
“diam dan tidurlah… itu hanya Eunhyuk…” ujar Siwon oppa pelan.
“untuk apa dia kemari?”
“sepertinya semuanya hendak menghukumnya karena telah membuat pesta ulang tahun kejutanmu kacau karena masalah kostum itu.”
“hajiman oppa…” aku mencoba berargumen.
“chagi diamlah atau aku akan menambahkan kiss mark lagi di tubuhmu yang kutebak tidak akan menghilang dengan cepat.” Ancamnya.
Aigoo… namja ini benar-benar tahu bagaimana membuatku tak berkutik.
***

Sementara itu…
Eunhyuk mengikis-ngikis lantai kayu didepannya. Berharap pintu itu akan terbuka. Tapi nyatanya, 1 jam lebih ia telah menunggu namun tak kunjung terbuka juga.
“Hyori-ya…. Saengie…” rintihnya pelan. (author : pukpuk. Poor Hyukjae. *ngasi permen*)

END

Wow! Dah END aja! Hahahaha
ini FF married kedua (atau ketiga?) setelah Your Smile Is Mine dan Your Smile Is Mine Sequel.
huwaaaaaaa….
ff married yang tetap gaje. Hohoho.
RCL! Kalo nggak aku doain nggak ketemu bias. Okesip *ngumpetin yesung oppa*
Poppo reader satu-satu.
Reader muntah berjamaah
*bow bareng Yeye, Ddangkoma, Ddangkomeng, ama Ddangkoming*

2 thoughts on “Oneshoot – Our Honey Moon Story

Tinggalkan komentar